10 Agustus 2008

PELAYANAN SECARA VERTIKAL DAN HORIZONTAL

Ringkasan Khotbah Minggu, 27 Juli 2008
PELAYANAN SECARA VERTIKAL DAN HORIZONTAL
Ayat Pokok : Filipi 2 : 12 - 18
Pembicara :
Pdt. Rudy Makal

Kita patut bersyukur buat karya Allah yang Luar biasa dalam kehidupan kita sebagai orang- orang percaya, bahwa Tuhan sudah menebus kita dari segala dosa sehingga kita beroleh keselamatan yang kekal. Keselamatan yang sudah kita terima harus kita pertahankan dan kerjakan sepanjang hidup kita. Umat tebusanNya ditempatkan Tuhan dalam jemaat lokal agar dapat melayani Tuhan dan sesama. Allah mempercayakan talenta dan karunia yang berbeda-beda kepada tiap orang percaya dan tidak ada satupun orang yang tidak memiliki talenta. Hidup yang telah ditebus ini harus dipakai untuk melayani Tuhan dan sesama. Pelayanan merupakan bentuk pengabdian kita kepada Tuhan. Setiap talenta yang Tuhan berikan, kita persembahkan untuk melayani Tuhan. Ada orang yang dapat menyanyi (Singers / Song leader), berkhotbah, memainkan alat musik, dan masih banyak yang lain. Tidak semua pelayanan itu yang terlihat oleh mata saja, tetapi berdoa secara tersembunyi pun adalah bentuk pelayanan, demikian pula menbantu orang dalam kesusahan. Semua kepercayaan yang Tuhan berikan adalah untuk kepentingan membangun tubuh Kristus yaitu gerejaNya. Kemampuan yang Tuhan berikan harus dipakai dan dikerjakan agar anak- anak Tuhan dapat saling melengkapi satu sama lain.

Rasul Paulus mengabdikan seluruh kehidupannya untuk melayani Tuhan. Ini dapat kita lihat dalam pernyataannya di dalam ayat 17, “Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian.”

Paulus tahu dengan benar keberadaan dirinya adalah untuk melayani Tuhan dan sesama. Dahulunya Paulus adalah seorang pembunuh dan membinasakan orang – orang Kristen, tetapi Tuhan menangkap dia dan menyelamatkan dia. Setelah ia diselamatkan, Tuhan menempatkan dia dalam pelayanan dan ia menjadi pelayan Tuhan yang kuat dan tangguh. Paulus memang orang yang mempunyai prinsip yang kuat, sehingga pada waktu ia bertobat pun ia mempunyai prinsip yang kuat di dalam Tuhan. Ketika Paulus di dalam penjara imannya tidak ikut terpenjara, semangat dalam melayani Tuhan tetap berkobar, bahkan sampai kematiannya tiba.

Paulus memberi pernyataan bahwa bagaimana pelayanan yang diinginkan Tuhan. Pelayanan adalah :

1. Terarah kepada Tuhan ( ayat 12 )

Kita harus sadari bahwa pelayanan kita seluruhnya harus terarah kepada Tuhan. Segala sesuatu untuk kemuliaan Nama Tuhan. Kita harus taat kepada setiap perkataan FirmanNya. Kita tidak perlu melawan / menyanggah FirmanNya, Karena FirmanNya adalah benar. Firman Tuhan itu bukan untuk diperdebatkan, tetapi harus diimani dan perintahNya harus dikerjakan. Hidup kita akan diberkati jika kita melakukan kehendakNya dengan sungguh-sungguh, tanpa perbantahan. Dalam Ibrani 10 : 25 , kita tidak boleh menjauhkan diri dari pertemuan – pertemuan ibadah, kita harus semakin giat beribadah dan melayani. Membayar persepuluhan adalah tanggung jawab setiap umat ketebusannya, yaitu mengembalikan apa yang menjadi milik Tuhan. Tidak membayar berarti kita mencuri apa yang menjadi bagian Tuhan. Persepuluhan adalah ukuran minimal kepatuhan kita kepada Tuhan. Semua hal jika kita lakukan tertuju kepada Tuhan, Tuhan akan memperhatikannya, dan Tuhan akan memberkati kita. Segala usaha kita tidak akan pernah sia - sia dihadapan Tuhan.

2. Pelayanan kepada sesama

Kita ditempatkan dalam jemaat lokal bukan untuk berdiam diri, tetapi untuk saling membangun. Oleh sebab itu Tuhan memberikan talenta yang berbeda kepada setiap orang, untuk dapat saling melengkapi. Dalam Galatia 6 : 1-2 : “Saudara- saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan, bertolong-tolonglah dalam menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.”

Melayani kepada saudara seiman adalah wujud pelayanan kita kepada Allah. Kita tidak mungkin berkenan kepada Allah jika kita membenci saudara kita. Mengasihi Tuhan berarti mengasihi sesama juga, jika kita membenci saudara kita berarti kita belum mengasihi Tuhan dengan sungguh- sungguh. Allah menginginkan kebersamaan dan kerukunan umat-umatNya, kemerdekaan kita adalah kemerdekan bersama. Kita harus saling menolong satu sama lain, karena kita memiliki kekurangan, dan kelebihan masing-masing. Sekalipun pertolongan yang kita berikan tidak mendapat perhatian atau tidak ada respek yang baik, kita harus tetap berbuat baik, semua kita lakukan oleh karena kita mengasihi Tuhan.

3. Pelayanan kepada dunia ( ayat 15 )

Dunia yang dimaksud disini adalah orang- orang yang belum percaya kepada Tuhan. Kita harus menjadi berkat bagi orang - orang yang belum mengenal Tuhan. Kehidupan kita dapat menjadi saksi bahwa Tuhan menjamin dan memelihara orang - orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Jika hidup kita berkenan kepada Tuhan, maka kita akan menjadi terang bagi dunia yang diliputi oleh kegelapan. Banyak orang yang kelihatannya rohani didalam gereja, tetapi diluar tidak. Masih banyak orang yang menyebut dirinya Kristen, tapi hidupnya tidak mencerminkan Kristus ada dalam dirinya. Kehidupan orang percaya adalah kehidupan pelayanan kepada Tuhan. Jika kita ada didalam “TERANG” yang sesungguhnya yaitu Tuhan kita Tuhan Yesus Kristus, maka kita akan menjadi terangNya Allah di dalam dunia, sehingga banyak orang akan datang kepada Tuhan.

Kita dapat mengikuti teladan yang baik dari Kehidupan Paulus, dimana kehidupannya dipersembahkan kepada Tuhan. Pelayanannya kepada Tuhan didasarkan karena ia menyadari Tuhan sudah menyelamatkan hidupnya. Kasihnya kepada Tuhan dibuktikan dalam pernyataaan “sekalipun darahku dicurahkan…”. Pengabdian Paulus kepada Tuhan ditunjukkan dalam pelayanannya kepada sesama dan kepada dunia. Tuhan sudah lebih dahulu melayani kita, layanilah Tuhan dengan segenap hidup kita. Tuhan Yesus memberkati kita yang dengan penuh kasih melayaniNya.

Tidak ada komentar: