10 Agustus 2008

ORANG YANG BERIMAN ADALAH SAHABAT ALLAH

Ringkasan Khotbah Umum I [Minggu, 20 Juli 2008]
ORANG YANG BERIMAN ADALAH SAHABAT ALLAH
Ayat pokok : Yakobus 2 : 23
Pembicara : Pdt. Benny Tambuwun

Ayat pokok: Yakobus 2 : 23

Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah."

Jika suatu kondisi terjadi, maka akan ada akibat yang mengikutinya. Pada ayat pokok tersebut kondisi yang terjadi adalah Abraham percaya kepada Allah dan ada akibat yang terjadi yaitu Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran, dan karena itu Abraham disebut Sahabat Allah.

Ayat pokok tersebut pertama kali muncul di Kejadian 15 : 6, ”Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”. Dalam ayat yang pertama kali muncul itu, Abraham tidak disebut sebagai sahabat Allah, namun Yakobus sebagai hamba Tuhan mencantumkan Abraham sebagai sahabat Allah. Yang pertama kali menyebutkan bahwa Abraham adalah sahabat Allah diungkapkan oleh raja Yosafat dalam doanya kepada Tuhan saat ia dalam ketakutan karena serangan dari bani Moab dan bani Amon. Jadi Yosafat mengingatkan Allah bahwa bangsa Israel bisa menempati tanah Kanaan karena kemurahan Tuhan.

II Tawarikh 20 : 7,Bukankah Engkau Allah kami yang menghalau penduduk tanah ini dari depan umat-Mu Israel, dan memberikannya kepada keturunan Abraham, sahabat-Mu itu, untuk selama-lamanya?

Tuhan memperhitungkan sikap Abraham adalah sebagai suatu kebenaran pada saat Abraham percaya kepada Allah walaupun ada masalah yang ia hadapi. Yosafat pun belajar percaya kepada Allah dalam menghadapi permasalahan. Sebagai orang yang belajar percaya ada pula saatnya ia menjadi lemah, karena waktu penantian yang panjang. Kejadian 15 : 3, ”Lagi kata Abram: "Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku."”. Pada ayat tersebut menunjukkan titik kegelisahaan Abram, namun Allah dengan tegas menjawab Abraham dalam Kejadian 15 : 4, ”Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu."” Kalau seseorang terus membangun sikap iman terhadap Tuhan walaupun ia mengalami kelemahan dalam titik tertentu, Tuhan akan menunjukkan sikapNya yaitu bahwa Ia akan menjadi sahabatnya.

Kualitas iman kepada Allah terbangun kalau seseorang lebih percaya kepada Tuhan daripada situasi dan kondisi yang dialami. Allah mengerti kalau ada kegalauan dalam hati Abraham. Allah mengambil sikap untuk mendatangi Abraham (Kejadian 15 : 1, ”Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar."”). Allah berkata bahwa ia adalah perisai terhadap Abraham. Allah sedang membangkitkan iman Abraham bahwa Allah ikut melindungi iman Abraham dalam memegang janji Tuhan.

Dikala seseorang sedang berani membangun sikap iman terhadap Allah, maka Allah akan menjaga dan melindungi iman mereka. Jika seseorang mengalami kelemahan pada saat membangun imannya, maka ia harus mengingat bahwa apapun yang terjadi Allah akan melindungi iman orang tersebut. Iman adalah sikap percaya kepada Allah secara total tanpa ada cadangan yang lain. Namun kenyataannya kadang kesulitan / permasalahan dapat menjadi kendala dalam mempertahankan iman kita kepada Tuhan. Allah berjanji akan bertanggung jawab untuk mempertahankan dan melindungi kita termasuk iman kita. Kita harus berusaha membangun iman yang tidak terpengaruh oleh lingkungan dan keadaan apapun. Iman yang tetap dan berkesinambungan inilah membuat Allah akan menganggap orang tersebut sebagai sahabat Allah.

Ulangan 33 : 29, ”Berbahagialah engkau, hai Israel; siapakah yang sama dengan engkau? Suatu bangsa yang diselamatkan oleh TUHAN, perisai pertolongan dan pedang kejayaanmu. Sebab itu musuhmu akan tunduk menjilat kepadamu, dan engkau akan berjejak di bukit-bukit mereka."

Dalam ayat pokok tersebut ditemukan ayat bahwa Allah adalah perisai pertolongan. Ayat dalam kitab Ulangan merupakan ayat kesimpulan atas apa yang telah dialami bangsa Israel. Kalau Tuhan bertindak sebagai perisai pertolongan terhadap bangsa Israel, itulah yang menjadi janji Allah kepada kita. Tuhan akan melindungi dan menolong kita apapun kondisi yang kita alami.

Ulangan 33 : 26 - 27, ”Tidak ada yang seperti Allah, hai Yesyurun. Ia berkendaraan melintasi langit sebagai penolongmu dan dalam kejayaan-Nya melintasi awan-awan. Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal. Ia mengusir musuh dari depanmu dan berfirman: Punahkanlah!

Berbicara tentang Allah yang sedang mendukung perjalanan bangsa Israel. Kalau Allah bertindak sebagai perisai, di atas ada awan-awan yang akan melindung dan di bawah ada lengan-lengan yang kekal. Awan-awan tersebut adalah tiang awan dan tiang api yang melindungi bangsa Israel selama di padang gurun, di saat siang dari terik panas matahari, dan malam dari kegelapan / dinginnya udara.

Ulangan 33 : 28, ”Maka Israel diam dengan tenteram dan sumber Yakub diam tidak terganggu di dalam suatu negeri yang ada gandum dan anggur; bahkan langitnya menitikkan embun.” Bangsa Israel dipelihara oleh embun. Embun berbicara tentang hal-hal yang lembut. Jadi ada pemeliharaan Allah yang lembut dalam hidup mereka.

Apa yang dialami bangsa Israel itulah yang sedang Allah persiapkan untuk kita juga sebagai Israel- Israel rohani. Milikilah iman yang teguh kepada Tuhan, maka kita akan menjadi sahabat- sahabatnya Allah. Tuhan Yesus Kristus memberkati !

Tidak ada komentar: