12 Januari 2008

HIDUP BERDASARKAN FIRMAN ALLAH

Ringkasan Khotbah, Minggu, 06 Januari 2008
“HIDUP BERDASARKAN FIRMAN ALLAH”
Ayat Pokok : Matius 14 : 26 – 31
Oleh : Bpk. Pdt. R. Timotius Kastanya

Pada ayat pokok tersebut menjelaskan bahwa Petrus dapat berjalan di atas air, ketika ia percaya kepada Tuhan. Hal ini bertolak belakang dengan hukum alam, karena Petrus tidak tenggelam. Tetapi ketika Petrus kurang percaya kepada Tuhan, ia mulai tenggelam. Seperti Petrus dapat berjalan di atas air, kita-pun dapat berjalan di atas permasalahan hidup yang kita alami. Kita dapat belajar dari kejadian yang dialami Petrus ini.

Ada 3 hal / syarat yang harus kita lakukan agar kita tidak tenggelam, dengan melihat apa yang telah dilakukan Petrus:

1. Memberi respon positif terhadap Firman Allah.

Dengan meresponi Firman Allah yaitu percaya dan melakukan perkataan Tuhan.

2. Segala tindakan yang dilakukan oleh kita sebagai orang percaya harus sesuai dengan Firman dan kehendak Allah.

3. Segala yang kita lakukan harus disertai dengan iman.

Bila ketiga syarat diatas dapat dilakukan oleh orang percaya maka janji berkat-berkat dan mujizat-mujizat Allah akan nyata dalam kehidupan kita.

Saat Petrus turun ke atas air seperti yang disuruh oleh Yesus, itu bukan suatu tindakan nekad tapi merupakan suatu perwujudan iman dari orang percaya. Ketika tiga syarat diatas terlalaikan oleh Petrus maka Petrus tenggelam.

Ada tiga halangan yang menghalangi kita untuk meresponi Allah secara positif, yaitu:

1. Terikat pada masa lalu

Kita sebagai manusia sering melihat pada masa lalu sehingga membawa kita pada kehidupan yang pesimis. Kegagalan pada masa lalu ibarat seperti tali yang mengikat kehidupan seseorang sehingga orang tersebut tidak dapat bergerak maju. Ikatan pada masa lalu tersebut harus dilepaskan di bawah salib Yesus. Pada saat ikatan tersebut dilepaskan maka orang tersebut sedang mempersiapkan suatu keberhasilan / kemenangan.

Penyebab kegagalan yang lain antara lain curiga dan iri hati.

2. Merasa diri kita mampu

II Kor 3:5 “Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.”

Tuhan mencari orang yang mau, bukan orang yang merasa diri mampu, karena Tuhan tahu bahwa semua ciptaan-Nya di muka bumi ini adalah lemah dan tidak ada yang kuat / mampu. Namun bila kita yang lemah ini mau melakukan apa yang Tuhan cari, berarti kita merespon undangan Tuhan. Kegagalan seorang itu terjadi bila orang itu merasa mampu. Saat kegagalan itu datang, maka pada saat itulah Tuhan mengingatkan kita bahwa kita ini lemah dan penuh kekurangan.

Pada II Taw 16:9a mengatakan bahwa bila kita bersungguh-sungguh hati terhadap Tuhan maka musuh akan diserahkan. Dengan kata lain kita akan hidup berkemenangan.

3. Bisikan si iblis

Pada Mat 16 : 21-23 tampak bahwa seolah-olah yang ingin berbuat jahat adalah para imam-mam, tua-tua dan ahli Taurat, namun sebenarnya bisikan iblis pada Yesus adalah melalui Petrus. Yesus tidak tergoda dengan bisikan iblis dan sangat merespon kebenaran Firman Allah. Kita harus seperti Yesus dengan cara membiarkan Yesus memerintah atas hidup kita agar tidak ada kekosongan dalam hidup kita. Iblis selalu mengincar kekosongan hidup kita dan kekosongan terjadi pada orang-orang yang lengah dan tidak merespon kebenaran Firman Allah.

Ada tiga halangan yang membuat kita gagal mengikuti kehendak Allah, yaitu:

(I Yoh 2:16 “Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.”)

1. Keinginan daging

Keinginan daging artinya keinginan untuk memuaskan hawa nafsu / keinginan duniawi. Di Amsal disebutkan bahwa salah satu keinginan duniawi adalah kemalasan.

2. Keinginan mata

Keinginan mata artinya mempunyai sifat tamak, serakah dan lapar mata. Keinginan mata ini dapat membutakan mata rohani kita.

3. Keangkuhan hidup

Keangkuhan hidup artinya sombong / pamer. Keangkuhan hidup membuat kita melihat diri lebih besar dari rencana Allah. Dengan melihat diri lebih besar dari rencana Allah, inilah yang menggeser rencana Allah terjadi didalam kehidupan seseorang.

Ada tiga halangan yang dapat menggagalkan iman, yaitu:

1. Ketakutan dan kecemasan (Ayub 3:25 – 26)

Merupakan ciri orang beriman yang tidak memiliki tindakan iman.

Ketakutan juga pernah datang dalam kehidupan para gembala di malam natal namun suara Allah melalui malaikat mengatakan jangan takut dan para gembala merespon suara Allah tersebut sehingga ketakutan itu menjadi sirna. Ketika malaikat memerintahkan para gembala ke Betlehem, para gembala memberikan suatu tindakan iman dengan melangkah ke Betlehem dan di sana ia berjumpa dengan Yesus.

2. Kurang percaya

Ada 2 macam kurang percaya yaitu kurang percaya pada kemampuan Allah dan kurang percaya Allah tidak dapat melakukan untuk saya. Bila kita mulai kurang percaya perhatikan Yes 45:12 “Akulah yang menjadikan bumi dan yang menciptakan manusia di atasnya; tangan-Kulah yang membentangkan langit, dan Akulah yang memberi perintah kepada seluruh tentaranya.” dan Rom 8:32 “Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

3. Bimbang

Yakobus 1:5-8

Kiranya kita menjaga iman kita tetap bertumbuh, sehingga kita memiliki kepercayaan yang teguh kepada Tuhan dan menjadi pelaku-pelaku Firman Tuhan yang hidup berkemenangan.

Tuhan Yesus memberkati kita sekalian!

Tidak ada komentar: