22 Juni 2008

BERKAT BAGI ORANG RENDAH HATI

Ringkasan Khotbah Umum I [Minggu, 18 Mei 2008]
“BERKAT BAGI ORANG RENDAH HATI”
Ayat pokok : Mazmur 104 : 28
Oleh : Pdt. R. Timotius Kastanya

Mazmur 104 : 28, “Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.”

Ayat pokok tersebut menunjukkan kebesaran Tuhan sebagai pencipta yaitu bagaimana bila Allah memberikan, maka mereka akan memungutnya, dan bila Allah membuka tanganNya, mereka akan dipuaskan oleh kebaikan Allah. Kita harus mengimani ayat pokok tersebut agar kita memperoleh kekuatan saat kita menghadapi hari-hari yang semakin sulit ini.

Dalam ayat pokok tersebut ada 2 hal yang Allah lakukan yaitu:

1. Allah memberikan

Ketika bangsa Israel keluar dari Mesir dan berada di padang gurun, Allah tahu kesukaran yang mereka alami yaitu pada saat perbekalan mereka sudah habis. Allah mempedulikan bangsa Israel dengan melakukan hal-hal yang luar biasa kepada mereka yaitu salah satunya memberikan / menyediakan makanan kepada mereka yaitu manna. Mereka harus memungut manna itu setiap pagi. (Kel 16 : 31, 35 ; Bil 11 : 7).

2. Allah membuka tangan

Kebaikan Allah tergantung pada kemurahan Allah. Kalau Allah membuka tanganNya, baru Ia mencurahkan kebaikanNya. Tangan Allah terbuka kepada setiap orang yang dapat menyenangkan hatiNya, yaitu orang-orang hidup seturut kehendakNya dan berharap kepadaNya.

Beberapa contoh orang-orang yang kenyang akan kebaikan Tuhan:

1. Orang kusta (Mat 8 : 1 - 3)

Kesembuhan yang dialami oleh orang kusta tersebut merupakan pemberian Tuhan. Orang kusta tersebut dapat menerima kebaikan Tuhan karena orang kusta tersebut tahu bagaimana caranya membuka kepalan tangan Tuhan sehingga Tuhan mau mencurahkan kebaikanNya. Bila kita perhatikan dalam Matius 8 : 1 - 3, ”Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.”, orang kusta tersebut datang kepada Yesus kemudian sujud menyembah Yesus. Perbuatan yang orang kusta tersebut lakukan itu menunjukkan ia merendahkan diri dan membiarkan posisi Yesus lebih tinggi. Orang kusta tersebut berserah pada Yesus. Selain perbuatan yang ia lakukan, ia juga berkata ”jika Tuan mau”. Perkataan yang orang kusta katakan itu menunjukkan bahwa ia benar-benar berserah dan terserah Yesus mau melakukan apa. Ia tidak memaksakan agar Yesus melakukan apa yang ia inginkan sebab posisi ia berada di bawah Yesus. Tutur kata orang kusta itu sejalan dengan tingkah lakunya.

2. Zakheus (Luk 19 : 1 - 10)

Zakheus juga merasakan salah satu contoh orang yang kenyang akan kebaikan Tuhan. Ketika Yesus datang, Zakheus memanjat pohon ara untuk melihat Yesus karena tubuhnya yang pendek dan banyaknya orang yang juga ingin melihat Yesus. Ketika Yesus tiba dekat Zakheus, Yesus menyuruh Zakheus turun. Perintah Yesus agar Zakheus turun sama dengan agar Zakheus merendahkan diri. Ketika Zakheus mau turun, Yesus pun mau mampir ke rumah Zakheus. Terkadang kita melakukan berbagai perbuatan seperti Zakheus agar dapat melihat Yesus, namun yang Yesus mau adalah kita turun dan merendahkan diri.

3. Natanael (Yoh 1 : 45 - 51)

Natanael memiliki kerendahan hati, ia percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan seorang Raja. Oleh karena itu tangan Tuhan terbuka, Tuhan berjanji kepada Natanael bahwa ia akan menerima berkat - berkat yang dari Sorga.

4. Naaman (II Raja-raja 5 : 1 - 14)

Naaman menderita kusta, kemudian berusaha untuk bertemu langsung dengan abdi Allah, Elisa. Tetapi Elisa tidak menemui Namaan secara langsung, ia menyuruh bawahannya untuk memberi pesan kepada Naaman, bahwa Naaman harus turun mandi 7X (membenamkan diri) di sungai Yordan. Semula Naaman menolak perintah Elisa karena ternyata tindakan yang Elisa perbuat tidak sesuai dengan harapannya selain itu Naaman juga enggan mandi di sungai Yordan yang kotor. Namun akhirnya Naaman mau menuruti perintah Elisa itu setelah ia dinasehati oleh anak buah Elisa. Agar Naaman menjadi sembuh dari penyakit kustanya, Ia dituntut merendahkan diri dengan mandi di sungai Yordan dan bukan di sungai-sungai yang baik. Selain itu mandi di sungai Yordan dapat juga diibaratkan dengan dibaptis. Kusta adalah lambang dari dosa. Tidak ada manusia di kolong langit ini yang tidak berdosa. Agar kita dapat sembuh dari penyakit kusta yang dengan kata lain kita dibersihkan dari dosa, maka kita harus mau menerima Yesus sebagai juruselamat kita dan mau dibaptis. Setelah kita diselamatkan, kita mempunyai kewajiban untuk mengenalkan Yesus sebagai Juruselamat kepada orang-orang yang belum diselamatkan, seperti yang dilakukan oleh pelayan dari Naaman.

Penyerahan diri dan kerendahan hati dituntut kepada setiap orang percaya agar dapat menerima curahan / kelimpahan kebaikan dari Tuhan. Seperti air yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah, demikian pula berkat Allah tercurah bagi orang yang rendah hati. Jadilah orang - orang yang rendah hati, yang percaya dan taat kepada kehendakNya sehingga pintu Sorga akan selalu tebuka bagi kita. Tuhan Yesus memberkati!

Tidak ada komentar: