22 Juni 2008

TUHAN YANG MENANGGUNG BEBAN KITA

Ringkasan Khotbah Ibadah Umum I [Minggu, 8 Juni 2008]
”TUHAN YANG MENANGGUNG BEBAN KITA”
Pembicara : Pdt. Max Tendean (Palembang)
Ayat pokok : Mazmur 68 : 20

Mazmur 68 : 20, ”Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung bagi kita; Allah adalah keselamatan kita.”

Selama manusia hidup di dunia, manusia pasti akan menanggung beban dan kesulitan hidup, namun seperti yang tercantum dalam ayat pokok, kita sebagai anak-anak Tuhan sangat beruntung, sebab Tuhan akan menanggung beban kita setiap hari. Kita mempunyai Tuhan yang berkuasa, yang mampu menanggung beban kita setiap hari. Mungkin banyak orang yang baik yang bersedia untuk kita bagi kesulitan kita, namun orang tersebut pasti ada batasan kemampuannya. Tuhan kita adalah Tuhan yang mau menanggung beban kita dan Tuhan kita adalah Tuhan yang tak terbatas kemampuannya.

Karena beban kita ditanggung oleh Tuhan kita yang baik dan mampu, maka seharusnya kita:

1. Jangan takut

Sekelam apapun kehidupan kita, bila kita hidup dalam Tuhan, maka kita tidak usah takut. Dalam dunia kita pasti akan mengalami bencana-bencana. Ada bermacam-macam bencana:

· Ayub 5 : 6 - 7

Bencana yang terjadi karena ulah manusia sendiri.

· Hagai 2 : 7 - 8

Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam

Bencana terjadi karena Tuhan ingin berbuat sesuatu dalam kehidupan manusia. Seperti contoh dalam Hagai, Tuhan menggoncangkan langit dan bumi, laut, dan darat karena Tuhan ingin agar orang-orang datang ke Rumah Tuhan.

· Wahyu 6

Bencana terjadi untuk menggenapi Firman Tuhan. Hari-hari yang akan datang merupakan hari-hari yang penuh kesulitan dan bencana, namun kita tidak perlu takut karena ada jaminan khusus yang diberikan oleh Tuhan untuk anak-anak-Nya seperti yang tercantum dalam Mazmur 91 : 7, ” Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.”

2. Jangan melupakan kebaikan Tuhan

Banyak orang ingat akan Tuhan saat menghadapi kesulitan, namun setelah Tuhan tolong, mereka melupakan kebaikan Tuhan. Jangan sampai kita melupakan kebaikan Tuhan setelah kita mendapatkan pertolongan dari Tuhan, agar kita jangan sampai mendapatkan murka Tuhan seperti yang menimpa Hizkia dalam II Tawarikh 32 : 25, ”Tetapi Hizkia tidak berterima kasih atas kebaikan yang ditunjukkan kepadanya, karena ia menjadi angkuh, sehingga ia dan Yehuda dan Yerusalem ditimpa murka.” Murka Tuhan tidak hanya menimpa Hizkia secara pribadi, namun juga menimpa lingkungan (Yehuda) dan bangsanya (Yerusalem).

Dalam Roma 1 : 21 dikatakan bahwa dosa dimulai karena kita tidak tahu berterima kasih setelah kita dijaga oleh Tuhan. Wujud ungkapan terima kasih kita setelah kita mendapat pertolongan dari Tuhan adalah dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan hati Tuhan.

Dalam Kejadian 28, Pada waktu Yakub meninggalkan keluarganya, ia tidak membawa bekal apapun. Keluarga Yakub (Ishak) sebenarnya sangat berkelimpahan, namun Yakub tidak membawa apapun. Yang menjadi modal Yakub hanyalah janji Tuhan bahwa Tuhan akan senantiasa menyertainya (Kejadian 28 : 15, ”Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu."). Yakub yakin dan percaya bahwa bila Tuhan sudah berjanji maka Tuhan pasti akan menepatinya.

Setelah Yakub diberkati, Yakub kembali ke Betel (Rumah Tuhan). Tujuan Yakub kembali ke Betel adalah untuk mengingat nazarnya. Dengan Yakub mengingat dan memenuhi nazarnya, maka Yakub tidak melupakan kebaikan Tuhan setelah ia mendapat pertolongan Tuhan. Bila kita bernazar, janganlah kita tidak menepati nazar kita. Bila kita sampai melupakan nazar kita maka Tuhan akan membuat pekerjaan kita menjadi sia-sia seperti yang terdapat dalam Pengkhotbah 5 : 5,Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa, dan janganlah berkata di hadapan utusan Allah bahwa engkau khilaf. Apakah perlu Allah menjadi murka atas ucapan-ucapanmu dan merusakkan pekerjaan tanganmu?

Yang menjadi nazarnya Yakub adalah:

· Kej 28 : 21b, ”TUHAN akan menjadi Allahku

· Kej 28 : 22a, ”batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah

· Kej 28 : 22b, ”Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."

Persepuluhan seperti yang dilakukan oleh Yakub merupakan kunci berkat bagi Yakub juga bagi kita sebagai umatNya yang melakukannya, yaitu agar Tuhan mencurahkan berkat-Nya dengan melimpah ke dalam hidup kita dan juga merupakan pertahanan / security untuk 90% berkat yang kita miliki, sehingga kita dapat menikmatinya (Maleakhi 3:10-11, ”Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.”)

Persepuluhan adalah miliknya Allah yang harus kita kembalikan kepada Tuhan, bukan milik kita yang harus disisihkan untuk Tuhan. Jika kita tidak mengembalikan, kita disamakan dengan perampok menurut Alkitab (mengambil miliknya Tuhan). Kita lihat dalam ayat tersebut diatas, jika kita tidak mengembalikan milik Tuhan, apa yang kita miliki akan dilahap oleh ”belalang pelahap”, apa yang kita usahakan tidak akan membuahkan hasil. Jadi walaupun terlihat berkelimpahan, tapi tidak bisa menikmatinya karena selalu habis sebelum dinikmati.

Ingatlah akan Kebaikan Tuhan yang selalu berlaku dalam kehidupan kita, dan janganlah takut terhadap dunia dan permasalahan hidup, karena kita memiliki Allah yang berkuasa dan penuh kasih. Tuhan tidak akan membiarkan anak-anakNya yang mau hidup berharap kepadaNya. Ia sudah menebus kita dari segala dosa kita, akan memberi keselamatan bagi kita hari lepas hari sampai hari kedatanganNya, asalkan kita mau hidup setia dan taat kepadaNya. Tuhan Yesus memberkati kita semua!

Tidak ada komentar: