28 November 2009

KEBEBASAN YANG DIKENDALIKAN FIRMAN TUHAN


Ringkasan Khotbah Ibadah I, Minggu, 14 Desember 2008
“KEBEBASAN YANG DIKENDALIKAN FIRMAN TUHAN”
Oleh : Bpk. Pdt. R. Timotius Kastanya
Ayat Pokok : Yohanes 17:17-19

Sesuai dengan perjalanan kehidupan kita ini, tentunya semakin hari usia kita bukanlah kearah yang lebih muda, namun semakin tua. Bertambahnya usia tidaklah menentukan kerohanian seseorang semakin bertambah dewasa. Kerohanian kita dapat saja tidak bertumbuh, tidak mengalami perubahan apa-apa, atau stagnasi. Bertahun-tahun mengiring Tuhan namun tidak ada sesuatu yang bertambah, seperti orang yang belum dewasa dalam Tuhan. Kalau kita mengalami hal demikian, maka marilah kita introspeksi diri kita kembali.

Kalau kita perhatikan dalam Yohanes 17, ini merupakan doa dari Tuhan Yesus untuk gereja-Nya. Gereja yang lahir dari Yesus sendiri yaitu dari peristiwa di kayu salib dengan ditandai dengan darah dan air (seperti tanda kelahiran bayi yang ditandai dengan darah dan air) demikianlah Gereja Tuhan yang lahir di Golgota pada peristiwa salib. Dan untuk Gereja-Nya, Yesus berdoa agar mereka mengalami pengudusan dari hari ke hari. Pengudusan ini tidak terjadi dengan begitu saja, pengudusan itu terjadi ketika kita mendengarkan Firman Tuhan.

Kenapa Gereja Tuhan harus mengalami pengudusan? Karena Gereja Tuhan-lah yang akan diutus untuk mengekspresikan salib kepada dunia agar keselamatan yang kita miliki melalui salib juga dimiliki dunia yang belum menerima-Nya.

Namun bagaimana caranya agar Gereja bisa mengekspresikan salib itu? Dalam hal ini Yesus memberikan suatu teladan kepada murid-murid-Nya atau Gereja Tuhan yaitu melalui pengalaman hidupNya sendiri (lihat Yohanes 17:19). Jadi Gereja akan mampu mengekspresikan salib melalui cara hidup Gereja itu sendiri dan dengan cara seperti ini maka Gereja akan menjadi saksi bagi dunia. Dengan kata lain, setelah Gereja Tuhan mengalami pengudusan melalui Firman Tuhan Gereja akan diutus kepada dunia.

Apa yang dikuduskan disini bicara tentang kebebasan hidup yang kita miliki, misalnya, mata yang kita miliki bebas untuk dapat melihat, mulut bebas untuk berbicara, telinga yang bebas mendengar dan anggota-anggota tubuh lainnya yang bebas untuk kita pergunakan. Kita sebagai Gereja Tuhan harus bisa menggunakan kebebasan kita untuk bersaksi kepada dunia dan hendaknya kebebasan yang kita miliki ini harus dikendalikan dengan Firman Tuhan.

Hal-hal yang harus dikendalikan oleh Firman Tuhan :
a.      Mata (lihat Matius 7:1-3)
Mata memang berfungsi untuk melihat dan inipun tidak terbatas karena kita dapat melihat apa saja yang kita mau lihat, namun manusia memiliki kecenderungan untuk melihat kekurangan yang orang lain miliki. Dalam hal ini dengan tidak langsung kita dapat menghakimi seseorang, padahal kita sudah tahu bahwa penghakiman itu haknya Tuhan. Jadi, kita sudah mengambil atau mencuri apa yang menjadi haknya Tuhan.
Sebab itulah orang percaya harus mampu menekan kebebasannya untuk melihat dengan kebenaran Firman Tuhan sehingga kita bukan melihat seseorang hanya hal-hal buruknya saja melainkan dari sisi baiknya juga.
b.      Mulut (lihat Yakobus 3:10)
Sebagai orang percaya yang keluar dari mulut kita seharusnya bukan kutuk, melainkan kata-kata yang mengandung berkat. Namun banyak orang yang tidak sadar akan hal itu sehingga dari mulut mereka keluar kata-kata yang menyakitkan hati orang lain. Sebagai orang percaya kita harus bisa memuji Tuhan dan dari mulut kitalah, Gereja Tuhan, keluar pujian dan penyembahan dari dasar hati kita. Dan penyembahan yang sangat disukai Tuhan adalah penyembah didalam Roh dan Kebenaran. Oleh karena itu, mulut kita bukanlah digunakan untuk ber”gossip” atau menjelekkan orang lain tetapi untuk memuji Tuhan.
c.      Telinga (lihat Pengkhotbah 1:8)
Dikatakan bahwa telinga itu tidak akan pernah puas untuk mendengar dan hal ini benar karena telinga adalah untuk mendengar. Namun tidak sedikit dari orang-orang yang karena suka “nguping” akhirnya menjadi penyambung lidah dan menyebarkan hal-hal yang seharusnya orang lain tidak perlu ketahui.
Beberapa kali Yesus oleh orangtuanya (Yusuf dan Maria) diajak ke Yerusalem untuk mendengarkan Firman Tuhan. Sebagai anak-anak Tuhan atau Gereja Tuhan seharusnya memiliki kebiasaan untuk mendengarkan Firman Tuhan seperti halnya Yusuf dan maria yang berkali-kali mengikuti suara Tuhan sehingga mereka selamat. Demikianlah kita hendaknya memiliki pendengaran yang dituntun oleh Firman Tuhan.
d.      Anggota tubuh lain (lihat Roma 6:13a)
Memang anggota tubuh ini adalh kepunyaan kita namun sebagai orang percaya hendaknya anggota tubuh ini kita gunakan bukan untuk melakukan dosa melainkan untuk menjadi saksi.

Jadi bentuk kebebasan bagi Gereja-Nya yang seperti apa yang Tuhan inginkan? I Korintus 14:33, yang Tuhan inginkan bukanlah kekacauan tetapi damai sejahtera, damai sejahtera yang menutupi segala kekacauan, juga kebebasan kita itu hendaknya bukan menjadi batu sandungan bagi orang lain.
I Korintus 8:9, dan kita harus berusaha menyenangkan hati semua orang. Jadi sebagai Gereja Tuhan yang akan menjadi saksi bagi dunia hendaknya kebebasan kita itu bertumpu pada Firman Tuhan bukan pada emosi (I Korintus 1:23-24). Tuhan Yesus memberkati kita semua, amin.

Tidak ada komentar: