28 November 2009

MENJAGA KASIH KARUNIA ALLAH


Ringkasan Khotbah Ibadah I, Minggu, 16 November 2008
“MENJAGA KASIH KARUNIA ALLAH”
Oleh : Pdt. Charles Silaban
Ayat Pokok : Ibrani 12 : 15

Dalam ayat ini dapat kita lihat bagaimana Paulus dengan jelas berbicara kepada orang-orang ibrani. Disini Paulus berbicara agar orang-orang yang sudah menerima kasih anugrah dari Allah agar tetap mempertahankannya. Kenapa kasih karunia itu harus selalu kita jaga agar kita jangan sampai keluar dari padanya? Ternyata dampak yang akan dihasilkan ketika kita keluar dari kasih karunia Allah adalah:
1.       Akan timbul akar pahit
2.       Kerusuhan, dan
3.       Mencemarkan banyak orang

Ternyata saat kita meninggalkan atau menjauhkan diri dari kasih karunia Allah berdampak tidak hanya bagi kehidupan kita sendiri tetapi juga berdampak bagi kehidupan orang lain. Coba bayangkan akan terjadi kerusuhan; itu adalah suatu kekacauan yang akan melibatkan dan merugikan kehidupan orang lain bahkan sampai dikatakan akan mencemarkan orang banyak. Oleh sebab itu pengalaman kekristenan kita tidak boleh berhenti begitu saja apalagiharus mengalami kemunduran atau kemerosotan. Jadi kekristenan kita harus terus maju dan maju. Bukan kekristenan yang stagnasi atau berhenti.

Bagaimana caranya agar kekristenan kita terus menerus maju atau kasih karunia Allah bisa terus menerus kita nikmati? Ada beberapa hal yang harus kita lakukan:
1.      Menanggalkan dosa yang merintangi kita
Dalam pengiringan kita kepada Tuhan, karakter dan watak yang lama itu sering datang kembali. Memang keselamatan itu sudah kita terima dalam sekejap, namun dalam prosesnya, keimanan kita itu harus terus menerus mengalami pembaharuan dari hari ke sehari, sehingga tidak terjadi stagnasi atau proses pembaharuan watak dan karakter yang terus menerus diperbaharui. Dalam satu sisi Paulus mengatakan bahwa kita harus menanggalkan segala beban dosa yang merintangi kita dan disatu sisi yang lain kita harus terus menerus mengalami pertumbuhan dan pembaharuan. Siapa yang harus mengambil inisiatif untuk mengalami pembaharuan itu? Bukan orang lain yang jelas adalah kita sendiri. Iman kita akan terbantut mati kalau kita tidak mengalami proses pembaharuan ini (Kolose 3:10). Coba kita lihat Markus 10:49-50, bagaimana Bartimeus mengambil inisitif untuk meninggalkan jubahnya yaitu kehidupan yang lama. Berdasarkan Lukas 15:22, ketika kita meninggalkan jubah yang lama dan datang kepada Bapa, maka Tuhan akan menggantikannya dengan jubah yang baru yang jauh lebih indah.

2.      Memfokuskan diri hanya kepada Tuhan Ibrani 12 : 2
Dalam perjalanan iman kita, biarlah kita hanya fokus kepada Tuhan yaitu dengan mata yang tertuju kepada Yesus yang akan memimpin iman kita kepada kesempurnaan, dst. Jadi kita jangan melenceng atau berubah kepada hal-hal lain, namun biarlah hanya Tuhan yang menjadi tujuan atau sasaran kita karena Dia akanmembawa iman kita kepada kesempurnaan. Coba kita lihat dalam 2 Petrus 1:5-9. Bagaimana Tuhan menginginkan iman kita itu bertumbuh dan disertai dengan 7 karakter iman yaitu kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih akan saudara-saudara dan kasih akansemua orang. Jadi ada harga yang harus kita bayar agar iman kekristenan kita terus menerus bertumbuh di dalam Tuhan.

3.      Masuk ke dalam areal disiplin Tuhan,  Ibrani 12 : 3
Lihat bagaimana biIa tekun menanggung bantahan yang hebat tentang diriNya dari pihak orang-orang berdosa, bandingkan Ibrani 12:6, bagaimana Tuhan menghajar dan menyesah orang-orang yang diakuiNya sebagai anak. Jadi jangan kita menjadi kecewa ketika kita masuk dalam area Tuhan. Mungkin daging kita menolak proses itu namun ituadalah baik bagi kita. sama halnya dengan seorang bapa atau orangtua yang menghajar anaknya karena salah, namun bapa menghajar anak bukan karena membenci tetapi karena mengasihi anak tersebut. Jadi siapapun kita, kita akan masuk dalam area Tuhan. I Korintus 10:13, pencobaan yang kita alami tidak melebihi kekuatan kita, hal ini yang akan menyemangati kita dalam kita menerima proses dari Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati kita sekalian Amin.

Tidak ada komentar: