20 April 2008

DISELAMATKAN UNTUK MENJADI SAKSI

Ringkasan Khotbah Ibadah Raya [Minggu, 02 Maret 2008]
“DISELAMATKAN UNTUK MENJADI SAKSI”
Ayat pokok : Yesaya 42 : 6-9
Pembicara : Pdt. R. Timotius Kastanya

"Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara ....”

Pada ayat pokok tersebut mengingatkan kita:

1. Bahwa masih banyak jiwa-jiwa yang menuju kebinasaan. Kebinasaan yang dimaksud adalah kehidupan di neraka yang kekal.

2. Bahwa tugas kita sebagai anak-anak Tuhan yang telah diselamatkan adalah memberikan perhatian kepada jiwa-jiwa yang sedang menuju kebinasaan tersebut dengan tujuan untuk meluputkan mereka dari neraka yang kekal. Kesalamatan yang telah kita peroleh itu bukan untuk kita pribadi saja, namun kita juga harus mempedulikan jiwa-jiwa lain yang belum memperoleh keselamatan.

Seperti yang tercantum dalam Kisah Para Rasul 1 : 8, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." bahwa kita harus menjadi saksi Yesus (untuk memberitakan Kabar Keselamatan / Injil) bagi orang-orang yang belum mengenal Yesus mulai dari Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. Maksud ayat ini adalah kita harus menjadi saksi mulai dari lingkungan terdekat kita yaitu keluarga inti kita kemudian makin ke ruang lingkup lingkungan yang lebih besar lagi yaitu keluarga besar kita, tetangga kita, orang-orang di kota kita bahkan sampai ke seluruh dunia.

Dalam Alkitab ada 3 contoh oknum / pribadi yang begitu peduli dengan keselamatan orang-orang yang sedang menuju kebinasaan. Ketiga oknum itu adalah:

1. Allah Bapa (Tuhan)

Allah Bapa itu adalah Allah yang Besar, Maha Kuasa dan merupakan Raja diatas segala raja. Dalam Yohanes 3 : 16, merupakan bukti bagaimana kepedulian Allah Bapa terhadap jiwa-jiwa yang sedang menuju kebinasaan. Allah Bapa rela mengorbankan anakNya yang tunggal hanya karena kasihNya kepada manusia yang berdosa (sedang berjalan menuju kebinasaan) dan tidak peduli dengan keselamatannya. Tujuan Allah menyelamatkan kita dan memuliakan kita adalah untuk mengemban tugas yang mulia ini. Sebagai anak Tuhan kita harus belajar dari Allah Bapa untuk mempunyai kepedulian terhadap jiwa-jiwa yang akan binasa.

2. Allah Anak (Yesus)

Dalam Lukas 19 : 10, “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." menggambarkan kepedulian Yesus terhadap jiwa-jiwa yang sedang menuju kebinasaan. Yesus tahu bahwa Allah menciptakan manusia bukan untuk dibinasakan oleh karena itu untuk merenggut manusia dari dosa kebinasaan Yesus rela disalib. Bahkan saat di kayu salib Yesus masih mengampuni orang-orang yang menganiayaNya karena Yesus tahu bahwa orang-orang yang menganiayaNya itu adalah orang-orang yang tidak mengenalNya.

3. Allah Roh Kudus (Kristus)

Dalam Yohanes 16 : 8 – 11, “Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.....” menggambarkan Roh Kudus yang peduli terhadap jiwa-jiwa yang sedang menuju kebinasaan. Yesus mengatakan kepada murid-muridNya untuk menunggu di loteng Yerusalem sebelum menjadi saksiNya. Bila kita menyatu dengan Allah maka kita akan dapat menyadarkan dunia agar mereka berbalik / bertobat dan percaya kepada Yesus. Roh Kudus dicurahkan dengan maksud agar kita menjadi saksiNya. Dalam Kisah Para Rasul pasal 2 diceritakan bagaimana Petrus setelah dipenuhkan oleh Roh Kudus dapat memenangkan banyak jiwa.

Dalam Lukas 15 : 10 digambarkan akan ada kegoncangan yang dahsyat yaitu ada sukacita yang besar, di Sorga kalau ada satu jiwa saja yang bertobat. Dunia dapat berubah dan tekanan-tekanan boleh datang, namun jangan sampai kita kehilangan kepedulian kita terhadap jiwa-jiwa yang hilang. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian!

Tidak ada komentar: