27 April 2008

JANGAN MUDAH TERSINGGUNG

Ringkasan Khotbah Ibadah Umum ke-2 [Minggu, 20 April 2008]
“JANGAN MUDAH TERSINGGUNG”
Ayat pokok : II Samuel 17 : 23
Pembicara :
J.L. Pardede

Dalam ayat pokok tersebut diberikan salah satu contoh akibat orang yang mudah tersinggung. Ahitofel memberikan nasihat kepada Absalom, namun ternyata Absalom lebih memilih untuk melaksanakan nasihat Husai. Ahitofel yang melihat nasihatnya tidak dilaksanakan oleh Absalom, merasa tersinggung dan akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.

Dari ayat pokok tersebut kita dapat memetik pelajaran bahwa orang yang mudah tersinggung itu tidaklah baik. Yesus sendiri memberikan teladan bahwa Ia adalah pribadi yang lemah lembut dan tidak mudah tersinggung. Dalam Lukas 9 : 51 - 58, Yesus menyuruh beberapa orang utusan untuk mendahului Yesus menuju ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Namun ternyata orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Yesus karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika Yohanes dan Yakobus mulai tersinggung dan menanyakan kepada Yesus apakah orang-orang Samaria itu hendak dibinasakan dengan api turun dari langit, Yesus malah menunjukkan sikap yang sebaliknya. Yesus tidak tersinggung dengan perlakuan orang-orang Samaria itu bahkan Yesus menegor Yohanes dan Yakobus. Akhirnya Yesus dan rombongan-Nya pindah ke perkampungan lain untuk menginap. Contoh lain dari Yesus yang tidak mudah tersinggung adalah dalam Lukas 4 : 16 - 30, ketika Yesus ditolak di Nazaret

Dalam pergaulan kehidupan kita, pasti akan ada sikap-sikap dari orang di sekitar kita yang membuat kita tersinggung. Namun kita harus mempunyai sikap seperti Yesus yang murah hati dan tidak mudah tersinggung. Misalnya dalam kehidupan sosial kita di gereja, kita jangan mudah tersinggung terhadap anggota jemaat yang lain, apalagi terhadap gembala gereja. Dalam Yeremia 3 : 15, “Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.” Dengan jelas dikatakan bahwa gembala jemaat adalah orang yang diangkat oleh Yesus sendiri untuk menggembalakan jemaat. Tugas seorang gembala jemaat tidaklah mudah namun Yesus yang telah mengangkat gembala jemaat, juga akan mengaruniakan pengetahuan dan pengertian kepada gembala jemaat. Bila ada perbuatan / perkataan gembala jemaat yang mungkin menyinggung kita, maka kita harus dapat menguasai diri kita agar kita jangan sampai tersinggung.

Selain kita jangan mudah tersinggung dalam pergaulan kita sehari-hari, yang lebih penting adalah kita jangan sampai pernah tersinggung terhadap Tuhan. Dalam keadaan apapun, kita harus tetap bersuka cita karena nama kita telah tertulis di kitab kehidupan di Surga.

Yesus mengajarkan kepada kita agar kita jangan mudah tersinggung. Sebelum Yesus menyuruh kita agar jangan mudah tersinggung, Ia telah menunjukkan dengan perbuatan-Nya bagaimana Yesus sendiri tidak mudah tersinggung. Kalau ada hal-hal yang membuat kita tersinggung, maka kita dapat mengatasinya dengan Firman Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati sekalian!

Tidak ada komentar: