14 Desember 2007

HIDUP DENGAN MATA IMAN

Warta Jemaat – Edisi 27/2007 GPdI Tiberias Bogor
Minggu, 15 Juli 2007

Ringkasan Khotbah Minggu, 8 Juli 2007
“HIDUP DENGAN MATA IMAN”
Ayat Pokok : II Raja-raja 6 : 15 - 23
Oleh : Bpk. Pdt. Agus Mandey

Dalam II Tawarikh 6 : 15 - 17 berkata : “6:15 Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: "Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?" 6:16 Jawabnya: "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka." 6:17 Lalu berdoalah Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.”

Seorang yang disebut pelayan abdi Allah (dari Nabi Elisa) mendapat 2 penglihatan, yaitu penglihatan pertama secara jasmani (ayat 15) ia melihat keadaan yang sangat menakutkan akan pasukan yang besar dari Bangsa Aram yang ditugaskan untuk menangkap Elisa, karena Elisa telah menggagalkan rencana Bangsa Aram untuk menghadang Bangsa Israel. Dan penglihatan yang kedua secara rohani (ayat 17) ia melihat pasukan Allah di sekeliling Elisa.

Bangsa Aram telah ada terlebih dahulu sebelum Bangsa Israel. Bangsa Israel adalah cucu dari Bangsa Aram yang dimulai dari keturunan Yakub. Abraham adalah orang Aram yang berbeda dengan orang Aram yang lain, karena Abraham percaya dan mengenal Allah. Kemudian Allah menempatkan Abraham bukan lagi di Ur-Kasdim (Padan-Aram) tetapi di Tanah Kanaan (Tanah yang dijanjikan oleh Tuhan bagi orang-orang yang percaya dan mengenalNya). Begitu juga kehidupan kita yang tinggal di Bogor, tidaklah salah Tuhan tempatkan kita di kota ini karena dengan latar belakang iman kita percaya bahwa Tuhan tempatkan kita yang hidup di Bogor sebagai Tanah Kanaan buat kita yang telah tinggal di Bogor.

Selain kita memiliki kehidupan jasmani, kita juga memiliki kehidupan rohani. Kita juga memiliki pengalaman yang berbeda, yaitu kehidupan yang dahulu di Tanah Aram dengan kehidupan yang baru di Tanah Kanaan (hidup bersama pimpinan Allah). Tanah kanaan berbicara tidak hanya tentang kehidupan jasmani yang diberkati tetapi kehidupan rohani kita yang hidup bersama-sama dengan Allah. Allah ingin memberkati kehidupan jasmani dan kehidupan rohani kita. Sebab apalah artinya, apabila kita memiliki kehidupan jasmani / lahiriah yang serba luarbiasa, tetapi jiwa kita binasa (kita tidak selamat)? Kita seumpama hidup pada tubuh yang hidup tetapi mati jiwa dan rohnya.

Hidup yang baru adalah hidup yang tidak lagi berdasarkan kekuatan, pikiran, dan kemampuan kita sendiri tetapi kita hidup dalam pekerjaan Allah dimana (Firman Allah dan Roh Kudus yang memimpin kita). Seindah-indahnya kehidupan dunia jauh lebih luarbiasa kehidupan sorgawi. Langit dan bumi akan lenyap beserta dengan isinya tetapi Firman Allah dan Roh Kudus akan tetap selamanya.

Kita ingat kepada murid-murid Tuhan yang ketakutan dalam peristiwa badai dan gelombang yang besar, mereka ketakutan karena mereka tidak menyertakan Yesus dalam kejadian tersebut. Yesus tetap tidur waktu kejadian tersebut, tetapi setelah Petrus datang dan berkata kepada Yesus, maka Yesuspun segera bangun dan memberhentikan badai dan gelombang yang besar, dimana dalam hal ini membuktikan bahwa Yesus adalah Allah yang berkuasa atas kejadian alam.

Setelah pelayan abdi Allah mengatakan kepada Elisa tentang penglihatan jasmani yang menakutkan itu, maka Nabi Elisa menjawab kepada pelayan abdi Allah yaitu di ayat 16 “jangan takut...”. Nabi Elisa dapat menjawab “jangan takut...” bukan karena ia adalah seorang Nabi tetapi karena Nabi Elisa adalah orang yang hidup sesuai dengan Firman Allah. Sebab apalah artinya jabatan / pangkat / titel karena hal itu tidak dapat memberikan apa-apa, namun jika kita hidup sesuai dengan Firman Allah, maka kita hidup oleh iman. Iman datang dari pendengaran akan Firman Allah dan mereka yang hidup oleh iman akan hidup bukan dengan kekuatannya sendiri melainkan hidup dipelihara oleh kekuatan Allah.

Dalam I Petrus 1 : 3 - 5 berkata : “1:3. Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, 1:4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. 1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.”

Kata jangan takut dalam Alkitab disebut sebanyak 365 kali, jumlah itu menyatakan jumlah hari dalam 1 tahun yang mengingatkan kepada kita bahwa kita tidak perlu takut dalam kehidupan sehari-hari sebab Allah akan selalu menyertai kita. Ada 3 kali Nabi Elisa berdoa dalam II Raja-raja 6 : 15 - 23 :

1. ayat 17 berkata : “Lalu berdoalah Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa. “ Tujuannya supaya orang-orang Israel melihat perkara-perkara rohani (Sorgawi) dimana Allah akan menyertai mereka dan memberikan damai sejahtera

2. ayat 18 berkata : “Ketika orang-orang Aram itu turun mendatangi dia, berdoalah Elisa kepada TUHAN: "Butakanlah kiranya mata orang-orang ini." Maka dibutakan-Nyalah mata mereka, sesuai dengan doa Elisa. “ Tujuannya supaya Nabi Elisa dapat mengendalikan orang-orang Aram dengan membutakan mata orang-orang Aram dan menuntun mereka ke basis orang-orang Israel.

3. ayat 20 berkata : “Segera sesudah mereka sampai ke Samaria berkatalah Elisa: "Ya TUHAN, bukalah mata orang-orang ini, supaya mereka melihat." Lalu TUHAN membuka mata mereka, sehingga mereka melihat, dan heran, mereka ada di tengah-tengah Samaria.“ Tujuannya supaya orang-orang Aram menyerah kepada orang-orang Israel karena orang-orang Aram telah berada dalam kumpulan orang-orang Israel dengan membukakan kembali mata orang-orang Aram.

Dalam II Raja-raja 6 : 21 - 23, dikatakan orang-orang Israel telah menang, dan Raja Israel berkata kepada Elisa : "Kubunuhkah mereka, bapak?" tetapi jawab Elisa : "Jangan! Biasakah kaubunuh yang kautawan dengan pedangmu dan dengan panahmu? Tetapi hidangkanlah makanan dan minuman di depan mereka, supaya mereka makan dan minum, lalu pulang kepada tuan mereka." Dalam Yesaya 2 : 1 - 5, Firman Allah tidak mengajar kepada umat-umat Tuhan untuk membunuh (berperang) tetapi Firman Allah mengajar untuk saling mengasihi / memberikan pelayanan dan perdamaian. Ayat 4 berkata : “...maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.” Tuhan ingin kita memiliki kehidupan yang bertumbuh dan berbuah seperti tanah yang dibajak supaya gembur oleh mata bajak, rumput-rumput liar yang dipangkas oleh pisau pemangkas dan kemudian ditaburkan benih-benih sehingga dapat tumbuh dan berbuah dengan subur. Oleh karena itu, marilah kita hidup bersama dengan penyertaan Allah supaya hidup kita boleh memuliakan nama Tuhan.

Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua, AMIN!

Tidak ada komentar: