14 Desember 2007

PENGETAHUAN AKAN ALLAH

Warta Jemaat – Edisi 26/2007 GPdI Tiberias Bogor
Minggu, 8 Juli 2007

Ringkasan Khotbah Minggu, 1 Juli 2007
“PENGETAHUAN AKAN ALLAH”
Ayat Pokok : Amsal 1 : 5
Oleh : Bpk. Pdt. R. Tim. Kastanya

Alkitab mengatakan secara tegas, bahwa kita hidup dalam era akhir zaman atau zaman akhir dan kita sangat beruntung dalam era zaman akhir ini, karena untuk mendapatkan pengetahuan sangatlah mudah kita mendapatkannya. Kita dapat memperoleh pengetahuan itu baik dengan cara membeli buku, kaset / cd / vcd / dvd maupun memperolehnya lewat internet, contoh : seorang Hamba Tuhan di Amerika dapat melihat sekilas keadaan GPdI Tiberias Bogor dan membawakan khotbah dengan bahan-bahan yang diperolehnya lewat media internet.

Dalam Amsal 1 : 5 berkata : baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan—“. Ayat tersebut menganjurkan serta membuka kesempatan kepada kita bahwa semua sarana yang kita dapatkan itu, hendaklah kita gunakan sebaik-baiknya untuk menambah ilmu dan wawasan yang lebih luas namun janganlah seperti peribahasa “katak dalam tempurung”. Benar apa yang dikatakan oleh Hosea 4 : 6 berkata : Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu”. Dari ayat tersebut kita mengerti bahwa orang-orang percaya binasa atau hancur hidupnya bukan hanya karena kurang berdoa, kurang berpuasa, tidak bisa bernyanyi, iblis, maupun dosa tetapi kurangnya diperlengkapi dengan pengenalan akan Allah, contoh : pertama, kita tahu tentang makna berpuasa karena Alkitab mengajar (kita mengetahui makna berpuasa hanya dari satu ayat Alkitab tetapi tidak mengetahui makna berpuasa dari ayat-ayat lainnya), kedua, saya memiliki hidup karena berdoa (Puji Tuhan itu baik) tetapi apabila hal itu tidak ditopang dengan pengetahuan akan kebenaran atau minimnya akan kebenaran akan Firman Tuhan, maka hal itu akan menyulitkan kehidupan orang percaya tersebut.

Sekarang banyak kita jumpai penipuan-penipuan dapat terjadi disana-sini, mengapa orang tersebut bisa tertipu? karena bodoh (mudah dibodoh-bodohin) bahasa lainnya karena kurang pengalaman sehingga orang tersebut tertipu. Apa yang Alkitab katakan dalam Yohanes 8 : 44 berkata : Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta”. Iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta dimana disekeliling kita seringkali diwarnai oleh hal ini karena iblis tidak menghendaki gereja Tuhan atau umat Tuhan baik di kota hingga desa memiliki pengetahuan pengenalan akan Allah dan yang paling berbahaya kita menyingkapinya dengan pasif. Oleh sebab itu pengetahuan dan pengenalan akan Allah sangat penting sehingga kita tidak mudah ditipu atau didustai oleh siapapun.

Kadang-kadang orang beriman berpegang kepada pemahaman ini : “ah buat saya yang lain tidak peduli yang penting buat saya adalah urapan saja”. Yesaya 10 : 27 berkata : “Pada waktu itu beban yang ditimpakan mereka atas bahumu akan terbuang, dan kuk yang diletakkan mereka atas tengkukmu akan lenyap" , dalam versi King Jamesnya yaitu “..., and the yoke shall be destroyed because of the anointing”. “..., dan kuk akan lenyap (hilang) karena urapan”, benar kita tidak perlu ragu akan ayat ini. Tetapi kelepasan yang kita peroleh untuk kita miliki seterusnya bahkan selamanya perlu kita pertahankan, bagaimana cara kita mempertahankannya? Untuk mempertahankannya, kita memerlukan pengetahuan. Contoh : ada seorang aktivis begitu luar biasa Tuhan pakai, karena pengetahuannya kurang, orang lain kasih apa saja ia pakai dan orang lain beri apa saja ia minum, akhirnya aktivis tersebut terkena obat-obatan terlarang. Ia terkena obat-obatan terlarang, karena tidak memiliki pengetahuan akan hal itu dan pergaulannya sangat sempit. Ia lupa bahwa ia adalah sebagai domba ditengah-tengah serigala yang berupaya menerkam kehidupannya, ia lupa iblis itu beredar-edar seperti singa yang mengaum mencari mangsanya yang dapat diterkam yaitu anak-anak Tuhan yang lengah dan bodoh dalam kata lain mereka yang tidak memiliki pengetahuan. Tidak sedikit juga, orang-orang yang beriman dengan kuasa Tuhan yang luar biasa, orang ini disembuhkan oleh kuasa Tuhan dari sakit penyakitnya, tetapi karena tidak adanya pengetahuan bagaimana untuk mempertahankan kesembuhannya itu supaya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupannya, maka tidak lama kemudian orang tersebut jatuh kembali penyakitnya, begitupun mereka yang dilepaskan dari segala ikatan dosa karena kurangnya / minimnya pengetahuan dalam hidupnya sebagai orang percaya, ia jatuh kembali kepada dosanya yang lama. Pengurapan itu benar seperti Firman Allah, menjadikan hidup kita bebas, tetapi pengetahuan kita akan kebenaran akan memelihara hidup kita tetap bebas dan merdeka.

Amsal 4 : 7 berkata : “Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian”. Firman Allah menganjurkan kepada kita semua : milikilah itu pengetahuan tetapi dengan segala pengertiannya! Contoh : sida-sida dengan Filipus pada suatu perjalanan, Filipus bertanya kepada sida-sida : “apakah kamu mengerti dengan apa yang kamu baca?” Lalu jawab sida-sida : “bagaimanakah aku bisa memahami dan mengerti apabila tidak ada orang yang menjelaskannya?” Kita tahu cerita selanjutnya karena pengertian akan kebenaran itu, itulah yang membawa sida-sida masuk atau menyerahkan diri berbaptis.

Saya tidak tahu berapa lama saudara mengiring Tuhan? Berapa banyak saudara memiliki pengetahuan? Pertanyaannya : adakah saudara mengerti dari apa yang saudara tahu? Apabila saudara mengerti, mau tidak mau tidak ada unsur penolakkan, mengerti artinya orang itu beriman kepada apa yang ia tahu kepada apa yang ia kuasai kemudian ia menyerahkan diri untuk melakukannya, oleh sebab itu apabila kita sudah mengenal kebenaran yang disertai urapan maka membuat hidup kita menjadi merdeka dan membebaskan kita. Kemerdekaan dan kebebasan itu perlu dipertahankan begitu rupa? Dengan cara memiliki pengetahuan yang disertai pengertian. Ilustrasi : seorang yang tidak memiliki pengetahuan atau yang tidak mau belajar sama dengan seorang yang sedang membuat taman bermain untuk si iblis. Semakin bodoh dia, semakin besar taman bermain bagi si iblis dan membuat betah si iblis untuk bermain pada taman yang dibuatnya. Oleh karena itu tidak heran banyak anak-anak Tuhan yang hidupnya dipermainkan oleh si iblis, sebab itu ia terjerumus ke dalam dosa, kadang-kadang dosa yang sama itu terjadi dalam hidupnya. Ingat : Alkitab katakan iblis itu pernah dikeluarkan dari dalam kehidupan seseorang itu hanya satu, ia berjalan pada tempat-tempat yang kekeringan, dalam perjalan tempat yang tidak menyenangkan itu, ia mulai berpikir untuk mencoba kembali lagi, waktu iblis kembali ia menengok seorang seperti bangunan yang serba putih (berbicara tentang hidup suci, hidupnya dalam doa, hidupnya dalam puasa, hidupnya dalam penyembahan) tapi kosong (artinya kurang pengetahuan pengenalan kebenaran akan Firman Allah). Iblis berpikir ini merupakan kesempatan yang baik, lalu ia meninggalkan sebentar orang tersebut dan memanggil teman-temannya untuk masuk ke taman bermain yang dibuat oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan itu, kemudian mereka masuk ramai-ramai dan akhirnya orang tersebut tambah jahat dari sebelumnya.

Sebab itu saudara yang terkasih dalam Tuhan, kita jangan sembarangan pada situasi yang tidak baik terjadi dalam hidup kita, kita selalu mendeskriditkan Tuhan (Tuhan itu tidak baik, Tuhan itu jahat, Tuhan itu tidak sayang kepadaku buktinya kok begini), padahal kita lupa urapan itu sudah membebaskan, memerdekakan, dan menyucikan hidup kita, tetapi sayang kita tidak memiliki pengenalan akan kebenaran Firman Allah lebih lanjut untuk kehidupan kita sendiri. Sudah berapa tahun kita mengiringi Tuhan? Mungkin sudah puluhan tahun tetapi dalam pengiringan itu seringkali tercecer dalam perjalanan iman kita dibanding mereka yang baru mengiring Tuhan satu atau dua tahun. Letaknya Kunci Firman Tuhan itu disini, Amsal 1 : 5 berkata : baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan—“. Apabila kita sudah mendapat ilmu hendaknya kita memiliki juga pengertian supaya kita bijaksana di dalam perjalanan hidup ini. Kita dapat memperkecil taman bermain si iblis dengan adanya pengetahuan kebenaran kita mempersempit taman bermain si iblis sehingga ia tidak betah dan ia mau segera pergi keluar karena sempitnya taman bermain si iblis dalam kehidupan kita.

Amsal 1:22 berkata : "Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan?”. Alkitab bertanya termasuk kita, seandainya kita tidak mau menambah ilmu, mau tetap tinggal kerdil, mau tetap tinggal bodoh : “sampai berapa lama lagi kita mau bertahan seperti itu?”. Contoh : kejadian tentang Kain dan Habel, dimana Kain yang telah diingatkan oleh Tuhan, tentang pikiran Kain yang tidak beres dan hatinya yang panas, dimana kesempatan itu akan dipakai oleh iblis yang coba menjatuhkan kehidupan Kain supaya Kain bersalah daripada rencana Tuhan,

Begitu kita lihat dalam Amsal 1 : 22 : “Berapa lama lagi kita mau mempertahankan kehidupan seperti ini?” jangan kita berbicara membekali diri lewat pembekalan Firman Allah apakah lewat kursus Alkitab atau pendalaman Alkitab atau lewat Sekolah Alkitab. Jangan kita berpikir seperti itu sedangkan kesetiaan kita saja dalam beribadah kerumah Tuhan yang seminggu sekali saja sudah kendur, bagaimana kita dapat memiliki pengetahuan yang membekali kehidupan kita untuk menunjang urapan yang sudah membebaskan dan melepaskan kita kepada kemerdekaan. Bisa saja kita mempunyai dalih untuk tetap bodoh yaitu tidak mau beribadah kerumah Tuhan dengan memberikan berbagai alasan : saya tidak suka bertemu dengan dia atau saya tidak merasakan kemajuan yang berarti (dalih itu semuanya adalah alasan). Apabila kita telusuri sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan : apakah tinggal di rumah dengan tidak beribadah atau rekreasi bersama keluarga didalam negeri atau luar negeri, ke kota atau keluar kota dapat menambahkan kita kepada kebenaran? Sebab Firman Tuhan dalam Yohanes 8:32 berkata : “dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu". Dan semua apa yang dikatakan Firman Allah adalah tidak sia-sia. Maukah kita melakukan semuanya itu, memiliki pengetahuan pengenalan akan kebenaran Firman Allah yang memerdekakan kehidupan kita?

Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua, AMIN!

Tidak ada komentar: