14 Desember 2007

TANGGUNG JAWAB TERHADAP KESELAMATAN

Warta Jemaat – Edisi 29/2007 GPdI Tiberias Bogor
Minggu, 05 Agustus 2007

Ringkasan Khotbah Minggu, 29 Juli 2007
“TANGGUNG JAWAB TERHADAP KESELAMATAN”
Ayat Pokok : Ibrani 10 : 19 - 27
Oleh : Pdt. Yvo Rugian

Keselamatan erat hubungannya dengan situasi aman, selamat, tentram, dan damai. Setiap orang yang tahu bahwa setelah kematian ada satu kehidupan yang tersedia sehingga orang itu akan berusaha mendapatkan kehidupan yang tersedia setelah kematian. Ada 2 pihak yang bertanggung jawab terhadap keselamatan, yaitu Allah dan manusia.

1. Allah bertanggung jawab terhadap keselamatan manusia (ayat 19-21). Keselamatan itu ditujukan untuk manusia sebab manusia telah jatuh didalam dosa. Allah ingin mengembalikan manusia ke keadaan semula yaitu kesempurnaan.Manusia diciptakan pada hari ke-6(masa Penciptaan), Allah berdiskusi, merencanakan, merancangkan untuk menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah. Begitulah manusia terbentuk : ada nafas hidup, memiliki pikiran dan perasaan sehingga manusia dikatakan ciptaan yang teramat baik dan teramat mulia. Namun, ketika Allah menaruh Firman supaya manusia tetap memiliki gambar dan rupa Allah, manusia tidak dapat mempertahankannya, manusia lebih tertarik dengan apa yang disediakan oleh iblis sehingga Allah menyesal telah menciptakan manusia. Allah tidak berdiam diri melihat ciptaanNya rusak oleh dosa, tetapi Ia bertanggung jawab meskipun manusialah yang berbuat dosa. Allah membuktikan tanggung jawabNya dengan turun ke bumi menjadi korban penebus dosa manusia, yang dibuktikanNya melalui korban Yesus Kristus di kayu salib. Oleh sebab itu nilai penebusan dosa itu sangat mahal dan sudah lunas dibayar melalui kematian Yesus Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati dan yang terangkat ke Surga sebagai Raja.

2. Manusia bertanggung jawab terhadap anugerah keselamatan (ayat 22-25).

  • “Menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh” (ayat 22). Keselamatan itu anugerah tetapi suatu waktu akan hilang jika kita tidak memelihara dan menjaganya. Oleh sebab itu kita dituntut untuk tetap hidup melakukan kehendak Tuhan dan tetap mengerjakan keselamatan itu dengan tuntunan FirmaNya dan Roh Kudus. Ketika kita menerima keselamatan dari Tuhan maka kita harus menerima dengan hati yang tulus ikhlas, percaya kepada Allah sesuai dengan keyakinan iman yang teguh oleh karena hati kita telah disucikan oleh darah Yesus. Jangan kita santai setelah kita menerima anugerah keselamatan, tetapi kita harus tahu tanggung jawab kita sebagai orang-orang yang sudah diselamatkan supaya keselamatan itu menjadi bagian dalam hidup kita. Sebelum kita mengenal Tuhan, yang menguasai hati kita adalah kejahatan yang menimbulkan tindakan-tindakan yang merugikan orang lain dan bertentangan dengan kehendak Tuhan, tetapi ketika kita memiliki respon terhadap panggilan Tuhan, kita percaya kepada Tuhan dan menghadap Tuhan dengan hati yang tulus maka hati kita dikuduskan oleh Firman dan Roh Kudus. Dan kitapun hendaknya selalu meminta hati yang baru kepada Tuhan karena dunia yang kita tinggalkan ini penuh dengan kecemaran.
  • “Berpegang teguh pada pengakuan tentang pengharapan kita (ayat 23). Allah sanggup mempertahankan keselamatan kita tetapi seringkali ketika hidup kita berada pada genggaman Allah, kita melompat keluar dan Allah memberikan kebebasan kepada kita untuk memilih. Oleh sebab itu jangan terkecoh dengan pilihan kita. Rasul Paulus katakan “kerjakanlah keselamatan itu dengan takut dan gentar”. Kita harus memiliki itikad baik, kerinduan untuk memiliki usaha dalam mempertahankan keselamatan itu.
  • Saling memperhatikan dan peduli terhadap keselamatan orang lain (ayat 24). Ketika kita menerima keselamatan dari Tuhan, kita juga bertanggung jawab terhadap orang lain dimanapun kita berada dengan memberitakan berita keselamatan. Tetapi secara pribadi, kita harus bertanggung jawab secara pribadi kepada Tuhan. Kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik (ayat 24), baik disini dikatakan bahwa ketika kita sudah tahu kebenaran Firman Tuhan dan melakukan perbuatan baik itu dengan kasih Kristus maka kita tidak melakukannya dengan persungutan; dilihat maupun tidak dilihat, dianggap maupun tidak dianggap kita tetap melakukan pekerjaan baik.
  • Bersekutu dalam ibadah itu sangat perlu (ayat 25). Dalam ibadah, kita saling menasehati, saling menguatkan, saling mendorong satu sama lain untuk sama-sama maju bergandengan tangan di dalam Tuhan. Dimana ada persekutuan, kerukunan, kesehatian disitulah berkat Tuhan dicurahkan kepada kita sekalian.

Pada ayat 26-27 dikatakan bahwa jika kita sudah tahu kebenaran tetapi kita sengaja berbuat dosa maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.Kepada kita yang meremehkan anugerah keselamatan itu maka yang ada hanyalah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka. Oleh karena itu jangan mempermainkan kebenaran itu dengan berbuat kehendak kita sendiri melakukan dosa. Dalam II Petrus 2 : 20 - 22 dikatakan bahwa orang-orang yang sudah mengenal kebenaran yang telah melepaskan diri dari dosa tetapi terlibat lagi didalamnya.

Tuhan Yesus katakan didalam Matius 7 : 21 : “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga”. Oleh sebab itu hargailah keselamatan itu, kerjakanlah keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita dengan bertanggung jawab terhadap keselamatan yaitu kita hidup melakukan kehendak Tuhan dan mintalah agar Roh Kudus menguatkan kita dalam mempertahankan keselamatan itu.

Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua, AMIN!

Tidak ada komentar: