14 Desember 2007

SIKAP KITA DALAM MENJALANI MASA YANG SULIT

Warta Jemaat – Edisi 45/2007 GPdI Tiberias Bogor
Minggu, 25 November 2007

Ringkasan Khotbah Minggu, 18 November 2007
“SIKAP KITA DALAM MENJALANI MASA YANG SULIT”
Ayat Pokok : Kejadian 26 : 1 - 13
Oleh : Bpk. Pdt. Martinus Jebuah (Lampung)

Ishak adalah anak Abraham yang dipilih dan diangkat oleh Tuhan untuk menerima perjanjian. Meskipun Ishak diangkat oleh Tuhan menjadi orang yang spesial, tetapi tetap saja dia tidak terhindar dari kesulitan yang menimpa keluarga dan pekerjaannya. Bahkan dia mengalami keadaan yang sangat parah (mengalami paceklik) sehingga ia ingin pindah ke Mesir.

Begitupun dengan kita sebagai orang-orang yang sudah dipilih oleh Tuhan menjadi umat ketebusanNya, kita dapat mengalami masalah yang sangat sulit baik dalam keluarga maupun pekerjaan-pekerjaan kita. Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari Ishak dalam menghadapi kesulitan seperti yang telah dialaminya :

1. Ishak berusaha untuk taat kepada perkataan Tuhan meskipun pada saat itu Ishak ingin sekali pindah ke Mesir untuk menghindari kesulitan yang dihadapi oleh keluarganya di negeri asing tersebut. Tetapi setelah Ishak mendengar segala perkataan dan janji Tuhan kepada Ishak dan keluarganya, Ishak taat kepada perkataan Tuhan untuk tetap tinggal bersama dengan keluarganya di negeri yang Tuhan inginkan. (Kejadian 26 : 2 - 6)

Terkadang dalam menghadapi kesulitan hidup kita mau ambil jalan sendiri. Tetapi biarlah kita seperti Ishak yang taat kepada Tuhan terhadap setiap perkataan Tuhan.

Ulangan 29 : 29 berkata : “Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini." Ketika Ishak mendapat pernyataan dari Allah untuk tinggal di Gerar itu adalah bagian Ishak beserta keluarga dan anak-anaknya. Petunjuk Tuhan untuk kehidupan kita dapat diperoleh lewat kebenaran FirmanNya (Alkitab). Bahkan di masa-masa yang berat sekalipun, FirmanNya mengajarkan supaya kita selalu bersandar hanya kepada Tuhan sebab Firman Tuhan itulah yang menjadi bagian kita dan keluarga kita. Amin! Haleluyah. Petunjuk dari Tuhan lewat hamba-hamba Tuhan juga merupakan petunjuk yang sangat baik yang harus kita dengarkan dan taati.

2. Ishak tetap memberikan teladan yang baik bagi keluarga dan anak-anaknya. Sekalipun Ishak pada saat itu berada dalam keadaan yang sangat sulit, tetapi Ishak tetap dapat memperlakukan istrinya dengan baik. (Kejadian 26 : 7 - 8)

Begitu juga dengan seorang suami harus dapat memberikan teladan yang baik bagi istri dan anak-anaknya, meskipun dalam keadaan yang buruk sekalipun, ia harus dapat membawa seisi keluarganya datang kepada Tuhan untuk berdoa dan menyelesaikan segala masalah yang ada di kaki Tuhan.

3. Ishak tetap dapat hidup rukun bersama dengan istrinya. (Kejadian 26 : 8)

Pada masa yang sulit di negeri yang asing, Ishak dapat menjalin kasih mesra dan tetap hidup dalam keadaan yang rukun bersama Ribka (istrinya). Mazmur 133 : 1 - 3 menjelaskan bahwa kerukunan membawa berkat dalam kehidupan kita. Kalau ada kerukunan, kebersamaan, dan kesatuan hati dalam keluarga maka Tuhan akan melimpahkan berkatNya untuk kita dan hal itu merupakan janji Tuhan (yang lebih murni dari emas dan perak). Oleh karena itu tetap kita naikkan mezbah doa dalam keluarga, tetap naikkan syukur meski dalam keadaan yang sulit, jangan andalkan orang lain tetapi andalkan saja Tuhan dalam hidup, dan percaya sungguh kepada Allah maka Ia akan memberikan jalan keluar, sebab Ia jalan keluar yang pasti.

4. Ishak berani menabur. (Kejadian 26 : 12 – 13)

Di waktu Ishak hadapi masa yang sulit, yaitu masa kelaparan, Ishak tetap mau menabur. Karena menabur adalah kehendak Allah. Padahal pada saat itu keadaan keluarganya memperihatinkan tapi tetap saja dia mau menabur dan hasilnya dia mendapat 100x lipat.

Allah tidak akan pernah lupa atas apa yang pernah kita lakukan (tabur) untukNya. Tabur dan tabur saja untuk Tuhan. Orang yang berani menabur kebaikan kepada orang lain sekalipun dalam keadaan yang sangat sulit (seperti janda di Sarfat) maka suatu saat nanti kita akan menuai kebaikan dari Tuhan.

Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua! Amin

Tidak ada komentar: