14 Desember 2007

PENUHILAH HIDUPMU DENGAN FIRMAN TUHAN

Warta Jemaat – Edisi 37/2007 GPdI Tiberias Bogor
Minggu, 30 September 2007

Ringkasan Khotbah Minggu, 23 September 2007
"PENUHILAH HIDUPMU DENGAN FIRMAN TUHAN"
Ayat Pokok : Roma 12 : 1 - 2
Oleh : Bpk. Pdt. R. Tim. Kastanya

Roma 12 : 1 - 2 berkata : “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”. Rasa khawatir seringkali dapat muncul dalam kehidupan kita tanpa bisa diduga baik waktu dan tempatnya. Kita tahu bahwa rasa khawatir itu sangat mengganggu dan menekan hidup kita, untuk mengatasi permasalahan tersebut kita berusaha untuk berdoa supaya rasa khawatir itu dapat hilang dari kehidupan kita. Setelah berdoa rasa khawatir itu hilang tapi tidak lama kemudian, kita mulai merasakan rasa khawatir itu muncul kembali. Kita bingung dan bertanya dalam hati mengapa rasa khawatir itu dapat muncul kembali padahal kita sudah berdoa dengan khusuk bahkan hingga menangis mencucurkan air mata?

Begitu juga dengan kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik seperti merokok, mencuri, gonta-ganti pacar, berbohong, dan lain sebagainya. Apabila kita mencoba melihat dan mengkoreksi kehidupan kita, kebiasaan ini seringkali terulang kembali, tentu kita berharap bahwa kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat lepas dari kehidupan kita. Lalu yang menjadi permasalahan yaitu kenapa kebiasaan-kebiasaan ini selalu terulang kembali? Lukas 11 : 24 - 26 berkata : "Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula." Seorang anak Tuhan, seorang pendoa, seorang yang merasa dirinya penuh dengan kekurangan (karakter yang tidak baik) kemudian ia menaruh di bawah kaki Tuhan, Alkitab mengatakan bahwa orang itu sedang menata kehidupannya menjadi seperti rumah yang bersih tersapu dan rapih teratur (yaitu ia sedang menjalankan ibadahnya yang murni dihadapan Tuhan). Tetapi apakah ada jaminan rumah yang bersih tersapu dan rapih terapur itu dapat terhindar dari polusi? Artinya apakah seorang yang menjalankan ibadah yang murni dihadapan Tuhan, orang itu dapat terhindar atau tidak terkena sifat-sifat lamanya muncul kembali? Ayat diatas mengajar ternyata ibadah yang murni (rajin berdoa, hidup kudus dengan pujian dan penyembahan, dan rajin beribadah) bukan merupakan suatu jaminan. Jika kita menyimak cerita perjalanan bangsa Israel menuju tanah perjanjian, yaitu tanah Kanaan, ada tantangan dan pengujian yang harus dihadapi terlebih dahulu yang harus dialami oleh bangsa tersebut, setelah itu mereka harus dipimpin oleh seseorang yang dapat memimpin mereka untuk dapat menuju ke negeri yang dijanjikan itu, yaitu Allah sendiri. Memang kita harus memiliki rumah yang bersih tersapu dan rapih teratur (ibadah yang murni dihadapan Tuhan) tetapi apakah artinya jika rumah yang bersih tersapu dan rapih teratur itu didalamnya tidak ada sesuatu yang terjadi (tidak ada penyerahan diri, tidak penuh dengan Firman Tuhan, dan tidak menempatkan Tuhan diatas segala-galanya dalam kehidupan)? Kemudian iblis yang telah keluar mencari tempat perhentian tetapi tidak mendapatkan tempat yang nyaman, maka ia kembali bersama 7 kawannya yang lebih jahat dari dirinya untuk masuk dan berdiam dalam tubuh orang tersebut (terjadi kebangkitan setan pada diri orang tersebut). Dan apa yang terjadi dalam kehidupan manusia yang seperti itu?

Tidak ada seorang pun yang dapat mengalahkan kejahatan dan tidak ada seorang percaya yang dapat mengalahkan dosa, yang dapat mengalahkan semua itu hanya Yesus Kristus. Oleh karena itu dalam setiap pujian, penyembahan, doa, aktivitas, dan apapun yang kita lakukan, kita sertakan Yesus dan tempatkan Yesus diatas segalanya. Setelah itu bagaimana supaya kejahatan-kejahatan itu tidak lagi berhubungan dengan kita? Roma 12 : 2 berkata : “...tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu...” Waktu kita belum mengenal dan percaya Yesus, kehidupan kita diisi oleh hal-hal duniawi, tetapi setelah kita mengenal dan percaya Yesus, kehidupan kita diisi oleh kebenaran Firman Tuhan (terjadi pertukaran dalam kehidupan kita). II Korintus 10 : 3 - 5 berkata : “Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus” Dijelaskan ayat diatas, bahwa senjata kita dalam perjuangan melawan iblis bukanlah senjata duniawi (nuklir, bom, pistol) tetapi senjata kita adalah senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah. Bagaimana kita melawan strategi atau benteng si iblis yang ia terapkan untuk menghancurkan iman percaya kita kepada Allah? Ada 3 hal yang dapat kita pakai untuk melawan strategi iblis supaya kita hidup berkemenangan yaitu :

1. Memiliki kesukaan akan Firman Tuhan dan merenungkannya siang dan malam (Mazmur 1 : 1 - 2). Untuk menerapkan ayat diatas kita harus memiliki keseriusan dalam melakukannya, oleh karena itu kita harus mengikuti aturan sehingga kita dapat hidup tenang dengan bersandar pada Tuhan.

2. Menyimpan janji Tuhan dalam hati, yaitu dengan menghafal ayat Firman Tuhan dan mengisi pikiran kita dengan Firman Tuhan (Mazmur 119 : 11). Dengan menghafal ayat Firman Tuhan dan mengisi pikiran kita dengan Firman Tuhan, berarti kita sedang menukar pikiran kita yang lama (duniawi) dengan pikiran kita yang baru (Firman Tuhan) sehingga yang diperoleh apabila kita menerapkannya dengan sungguh-sungguh maka kelepasan demi kelepasan akan terjadi.

3. Memakai Jaminan dari Firman Tuhan, yaitu segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4 : 13).

Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua, AMIN!

Tidak ada komentar: