14 Desember 2007

MENGHORMATI HARI SABAT

Warta Jemaat – Edisi 38/2007 GPdI Tiberias Bogor
Minggu, 07 Oktober 2007

Ringkasan Khotbah Minggu, 30 September 2007
“MENGHORMATI HARI SABAT”
Ayat Pokok : Yesaya 58 : 13 - 14
Oleh : Bpk. Pdt. R. Tim. Kastanya

Hari Sabat berbicara tentang hari yang ke-7, kita ingat Allah menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya selama 6 hari, dan pada hari yang ke-7, Allah beristirahat. Alkitab menulis bahwa Allah mengajarkan kepada bangsaNya untuk menghormati hari Sabat sebab hari Sabat (hari kudus / perhentian / istirahat) adalah kehendakNya dan waktuNya Tuhan (Yesaya 58 : 13). Jika disinkronisasikan dengan sistem penanggalan yang kita gunakan sekarang, hari Sabat itu kita peringati setiap hari Minggu. Tuhan menghendaki setelah kita bekerja selama 6 hari, di hari Sabat kita gunakan untuk beristirahat yaitu dengan mendekatkan diri kepada Tuhan dalam beribadah (bergereja) sebagai kenikmatan yang Tuhan berikan kepada kita.

Mengapa orang coba mencoba melanggar hukum Tuhan (menjauhkan diri daripada hari beribadah)? Dunia mempunyai motto sendiri : “Time is Money” (waktu adalah uang), sebab waktu itu adalah uang, orang mengejarnya (berlelah-lelah / berperang untuk mendapatkan apa yang menjadi keinginannya) mati-matian hingga tetes darah penghabisan. Tahukah saudara menurut penelitian bahwa orang yang sehat membutuhkan waktu tidur 7 jam / malam. Jika seseorang mengurangi waktu tidurnya (<> 7 jam / malam), orang tersebut memiliki kecenderungan dihinggapi depresi, hipertensi bahkan kematian akibat penyakit jantung. Begitu pentingnya bagi kita memililiki waktu istirahat yang cukup, untuk menjaga kesehatan tubuh kita, sebab jika kita terlalu lelah, pikiran kita dapat menjadi kacau, berpikir negatif, dan pendek sehingga penyesalan itu dapat datang ketika salah membuat keputusan.

Ada penerapan yang keliru dalam pemakaian istirahat, yaitu Amsal 19 : 15 berkata : “Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar” dan Amsal 24 : 30 – 34 berkata : “...Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring, maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata”. Sama seperti rohani kita, kalau lelah dibiarkan tertidur malas beribadah maka rohani kita miskin. Orang yang tidak menghargai hari sabat, rohaninya akan mengalami kelelahan bahkan dapat berakibat rohaninya mati. Bagaimana kita mengatasi kelelahan itu dengan istirahat yang benar?

1. Duduk di bawah kaki Tuhan dengan mendengarkan dan meningkatkan kerohanian kita

(Lukas 10 : 38 – 42).

2. Berbakti / beribadah kepada Tuhan pada hari Sabat (Minggu) atau hari-hari tertentu yang dikhususkan (Yesaya 58 : 13 - 14).

3. Beristirahat yang cukup (Yohanes 6 : 15 & Markus 6 : 30 – 31). Yesus mengajar jika kita ingin lebih berpotensi / berhasil hendaknya kita mengambil waktu untuk beristirahat (duduk dibawah kaki Tuhan, beribadah, dan istirahat yang cukup), sehingga kesegaran itu dapat kita peroleh kembali setelah kita beristirahat yang cukup seperti Yeremia 31 : 25 – 26 berkata : “Sebab Aku akan membuat segar orang yang lelah, dan setiap orang yang merana akan Kubuat puas. Sebab itu aku bangun dan melihat; tidurku menyenangkan”.

Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua, AMIN!

Tidak ada komentar: