14 Desember 2007

MERUBAH DUNIA LEWAT SIKAP HATI YANG BENAR

Warta Jemaat – Edisi 43/2007 GPdI Tiberias Bogor
Minggu, 04 November 2007

Ringkasan Khotbah Minggu, 4 November 2007
”MERUBAH DUNIA LEWAT SIKAP HATI YANG BENAR”
Ayat pokok : Daniel 1 : 8
Oleh : Bpk. Pdt. R. Tim. Kastanya.

Daniel 1 : 8 berkata: ”Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya”. Kata ”berketetapan” di ayat tersebut artinya berpendirian atau mempunyai sikap. Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita diperhadapkan dengan hal-hal yang menyenangkan (kita sukai) ataupun yang tidak menyenangkan (tidak kita sukai), dan kita harus menghadapinya setiap waktu, tidak bisa kita menolaknya, meskipun tidak kita kehendaki. Alkitab memberikan kita solusi sehingga keadaan yang tidak menyenangkan itu dapat dirubah menjadi keadaan yang jauh lebih baik.

Dalam Daniel pasal 1 dijelaskan bahwa bangsa Israel dengan ibukota Yerusalem terkepung oleh kerajaan Babel dengan raja Nebukadnezar sehingga mereka mengalami kekalahan dan akhirnya mereka ditawan untuk dibawa pergi ke Babel. Setibanya mereka di kerajaan Babel yaitu keempat anak muda yang bernama Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya, mereka di paksa untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan baik mereka selama di Yerusalem. Mereka harus benar-benar berubah padahal kehidupan religius mereka di Yerusalem sudah mendarah daging. Ini merupakan keadaan yang tidak menyenangkan. Hidup mereka sudah “tidak biasa-biasa” lagi pada saat di Babel. Mereka tidak bisa menikmati kehidupan seperti pada saat di Yerusalem dan harus menghadapi kehidupan yang tidak menyenangkan di Babel. Sejarah mengatakan kemungkinan pada saat itu mereka terpisah dengan saudara-saudara mereka dan kemungkinan orang tua mereka sudah meninggal tetapi mereka tidak tahu dengan pasti dan tidak ada kontak.

Sudah religius (keagamaan) mereka dikondisikan begitu rupa, nama dan gaya hidup mereka pun dirubah. Setibanya mereka di Babel mereka dipaksa untuk merubah nama-nama mereka. Kalau dalam nama Daniel ada akhiran kata “el” itu berasal dari nama Elohim artinya Allah pencipta yang maha kuasa. Nama Daniel artinya orang yang dihakimi Tuhan dirubah menjadi Beltsazar artinya orang yang disulai oleh Bel (Bel adalah dewa kesukaan dari raja Nebukadnezar), Hananya artinya disenangi Tuhan dirubah menjadi Sadrakh artinya dadanya lembut, Misael artinya sama dengan Tuhan dirubah menjadi Mesakh artinya air yang tenang, dan Azarya artinya pertolongan dari Yehovah dirubah menjadi Abednego artinya pelayan terang. Dan nama-nama itu adalah nama-nama dewa dari orang Babel.

Mengapa dan untuk maksud apa nama mereka dirubah pada saat itu adalah dengan maksud untuk merubah sifat dan karakter mereka, disamping raja Babel ingin merubah fisik dan lingkungan mereka. Tetapi raja Babel tahu yang cenderung kuat untuk dirubah adalah sifat mereka, oleh karena itu pemimpin pegawai istana raja Babel ingin merubah sifat mereka dengan cara merubah nama mereka (yang mana nama-nama mereka itu berkaitan dengan nama-nama orang beriman). Orang Babel ingin mengalihkan pandangan mereka akan Allah. Keempat pemuda ini berada dalam situasi yang tergelap.

Keadaan diatas pun dapat dialami oleh orang-orang percaya dan ini merupakan sisi yang tidak dikehendaki oleh siapa pun. Karena itu kita harus mempunyai pendirian yang kuat yang berdasarkan dengan Firman Tuhan. Seperti Daniel yang berketetapan hati untuk tidak mengikuti keinginan orang-orang Babel pada saat itu. Dan hasilnya pada ayat yang ke 9, Daniel disayang oleh pemimpin pegawai istana Babel, juga di ayat 17 : Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian kepada mereka. Ini semua karena mereka tetap mempunyai pendirian yang kuat dan sikap yang benar untuk tidak mengikuti keinginan orang-orang Babel pada saat itu. Dan diayat ke 14 juga mengatakan keinginan mereka dikabulkan akibat dari pendirian mereka yang kuat untuk tidak mengikuti keinginan orang-orang Babel itu.

Sebagai kita anak-anak Tuhan haruslah kita berpendirian yang kuat, berketetapan hati untuk tidak mengikuti keinginan dunia ini maka berkat-berkat Allah, janji-janji Allah akan menjadi bagian kita. Dan kita dapat merubah dunia ini dengan ketetapan hati atau sikap hati yang sesuai dengan Firman Allah. Jangan hancurkan hidupmu dengan hal-hal yang bersifat duniawi. Jangan tergoda dengan tawaran-tawaran dunia ini yang kelihatannya mengiurkan buat kita tetapi tanpa kita sadari bisa membawa kita kepada kehancuran secara perlahan-lahan.

Kehendak Allah untuk kita ketika kita menghadapi hal tersebut adalah tetap mempunyai pendirian yang teguh dan kuat untuk tidak tergoda dengan tawaran dunia. Berhenti untuk melakukan kebiasaan yang buruk juga berarti kita mempunyai sikap dan pendirian yang kuat untuk tetap hidup berkenan kepada Allah. Contohnya : bila seorang anak Tuhan berhenti dari kebiasaan merokok maka hati Allah disenangkan dan kesehatan anak Tuhan itu juga sudah pasti akan baik tidak akan terganggu. Daniel berketetapan hati untuk tidak menajiskan dirinya makanan yang biasa dimakan raja Nebukadnezar juga dengan minuman yang biasa diminum olah raja Nebukadnezar pada saat itu. Terbukti Daniel didapati sehat dan lebih gemuk dari orang-orang muda yang telah makan dari santapan raja pada saat itu (15-16). Dan di ayat ke 18-19 merupakan berkat yang Allah berikan kepada keempat orang muda itu akibat dari sikap hati dan ketetapan hati yang sesuai dengan Firman Allah.

Berkat di dalam Yoel 2 : 28 - 29 dapat menjadi bagian kita bila hidup kita sesuai dengan Firman Allah dan mempunyai ketetapan hati yang benar seperti Daniel dan kawan-kawannya.

Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua, Amin!

Tidak ada komentar: